Sabtu, 24 November 2012

cnc


Computer Numerical Control / CNC (berarti "komputer kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secaraabstark dan disimpan dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan cam. Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik. Mesin NC pertama diciptakan pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an, dengan memodifikasi Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukan kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer digital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain. Saat ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan programCAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat.

gerinda


Penggerindaan datar adalah suatu teknik penggerindaan yang mengacu pada pembuatan bentuk datar, bentuk dan permukaan yang tidak rata pada sebuah benda kerja yan

g berada di bawah batu gerinda yang berputar. Pada umumnya mesin gerinda digunakan untuk penggerindaan permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada kotak meja magnetik, digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin gerinda datar dapat dioperasikan secara manual atau otomatis.
Berdasarkan sumbu utamanya, mesin gerinda datar dibagi menjadi 4 macam.
  1. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik. Mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan permukaan rata dan menyudut. 
  1. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar, mesin jenis ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros. 
  1. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja bolak-balik, mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda benda-benda berpermukaan rata, lebar, dan menyudut.
  1. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar, mesin jenis ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros
Berdasarkan prinsip kerjanya mesin gerinda datar dibagi menjadi dua macam.
  1. Mesin gerinda datar semi otomatis, proses pemotongan dapat dilakukan secara manual (tangan) dan otomatis mesin.
  1. Mesin gerinda datar otomatis, proses pemotongan diatur melalui program(NC/Numerical Control dan CNC/Computer Numerically Control)

Pengerasan Logam


Pengerasan Logam


Pengerasan permukaan
Seringkali suatu komponen harus mempunyai permukaan yang keras dan tahan pakai, yang didukung oleh inti yang kuat dan tahan terhadap guncangan. Sifat-sifat yang berbeda itu dapat digabungkan dalam suatu baja dengan pengerasan permukaan. Cara-cara pengerasan permukaan dapat dilakukan dengan cara penambahan karbon (karbonasi), pemanasan seluruh permukaan serta pendinginannya yang tepat.
a. Proses Penambahan Karbon (Karbonasi).
Karbonasi dimaksudkan memanaskan dengan nyala api karburasi, sampai suhu 900 –950 0C tergantung jenis bahannya dalam lingkungan yang menyerahkan karbon, lalu dibiarkannya beberapa waktu lamanya pada suhu tersebut dan kemudian didinginkan.Tujuan dari proses ini adalah untuk mengeraskan logam khususnya pengerasan pada permukaan.
            Untuk dapat mengeraskan permukaan baja, kadar karbon yang terkandung dalam baja tersebut  sekurangnya 0,3%c. Jika baja mempunyai kadar karbon kurang dari 0,3%c maka dengan pengerjaan panas pada baja itu dapat ditambahkan karbon. Pengerjaan panas ini dinamakan Karbonasi.
            Hal ini memungkinkan karena pada suhu tersebut karbon dapat meresap ke dalam lapisan luar benda kerja. Karbonasi dinamakan juga penumpukan karbon atau menyemen. Pengerjaan panas ini digunakan untuk baja dengan karbon 0,1 - 0,2%c. Lapisan luar benda kerja yang telah mengambil karbon dinamakan lapisan karbonasi. Tebalnya lapisan yang dikarbonasikan dalam lingkungan yang dapat menyerahkan karbon tergantung dari waktu karbonasi dan suhu.
 1.      Karbonasi dengan perantaraan zat padat.
Sewaktu digunakan bahan zat padat maka prosesnya disebut karbonasi terbungkus. Dalam proses ini caranya adalah komponen dimasukkan ke dalam suatu tromol logam yang sesuai dan di dalam tromol dikelilingi dengan bahan karbonasi.
2.   Karbonasi dengan perantaraan zat padat cair.
Karbonasi ini dilakukan dengan rendaman air garam yang terdiri dari karbonat natrium (sodium) dan sianidi natrium yang dicampur dengan salah satu bahan klorid natrium atau klorid barium.
3.   Karbunasi dengan perantaraan gas
Gas digunakan sebagai bahan perantara yang sesuai untuk karbonasi yang dilakukan terus menerus. Hal itu akan menghasilkan suatu lapisan dengan tebal sekitar 1 mm dan memerlukan waktu sekitar 4 jam.
b. Pemanasan Seluruh Permukaan.
            Cara ini hanya bisa dilakukan jika kandungan karbon pada material lebih dari 0,3% c. Pemanasannya tetap menggunakan nyala api karburasi, tetapi waktu pemanasannya relatif singkat.
c. Pendinginan.
Setelah dipanaskan sampai suhu tertentu dan didapat warna panas sesuai standar yang ditentukan, benda kerja lalu didinginkan dengan perantara fluida cair, diantaranya air dan oli. Pemilihan fluida pendingin harus sesuai dengan jenis bahannya. Untuk lebih jelasnya lihat keterangan di bawah ini :
-         Amutit, didinginkan dengan oli.
-         EMS, didinginkan dengan oli.
-         Silver, didinginkan dengan air.
-         Special K, didinginkan dengan air.

roda gear


A.   APA ITU RODA GIGI ATAU GEAR?
Roda gigi adalah salah satu jenis elemen transmisi vang penting untuk suatu pemindahan gerak (terutama putaran). daya atau tenaga pada suatu sistem transmisi antara penggerak dengan yang digerakan. Suatu konstruksi hubungan roda gigi digunakan pula untuk sistim pengatur pada pemindah putaran, atau untuk merubah gerak lurus menjadi gerak putar atau sebaliknya.
B.   PRINSIP RODA GIGIKonstruksi roda gigi mempunyai prinsip kerja berdasarkan pasangan gerak.Bentuk gigi dibuat untuk menghilangkan keadaan slip, putar dan daya dapat berlangsung dengan baik.

Selain itu dapat dicapai kecepatan keliling- (Vc) yang sama pada lingkaran singgung sepasang roda gigi. Lingkaran singgung ini disebut lingkaran pitch atau lingkaran tusuk yang merupakan lingkaran khayal pada pasangan roda gigi, tapi berperan penting dalam perencanaan konstruksi roda gigi. Pada sepasang roda gigi maka perlu diperhatikan, bahwa jarak lengkung antara dua gigi yang berdekatan (disebut "pictch") pada kedua roda gigi harus sama, sehingga kaitan antara gigi dapat berlangsung dengan baik. Bentuk lengkung pada suatu profil gigi, tidak dapat dibuat semaunya, melainkan mengikuti kurva-kurva tertentu yang dapat menjamin terjadinya kontak gigi dengan baik.

C.   PROFIL RODA GIGI
Untuk mendapatkan keadaan transmisi gerak dan daya yang baik, maka profil gigi harus mempunyai bentuk yang teratur sehingga kontak gigi berlangsung dengan mulus. Oleh karena itu profil gigi dibuat dengan bentuk geometris tertentu, agar perbandingan kecepatan sudut antara pasangan roda gigi harus selalu sama. Agar memenuhi hat tersebut dikenal 3 jenis konstruksi profil gigi, yaitu :
1.    Konstruksi kurva evolvent          Adalah kurva yang dibentuk oleh sebuah titik yang terletak pada sebuah garis lurus yang bergulir pada suatu silinder atau kurva yang dibentuk oleh satu titik pada sebuah tali yang direntangkan dari suatu gulungan pada silinder.



Keuntungan kurva evolvent.
§ Pembuatan profil gigi mudah dan tepat, karena menggunakan sisi cutter (pisau potong) yang lurus.
§ Ketepatan jarak sumbu roda gigi berpasangan tidak perlu presisi sekali.
§ Jika ada perubahan kepala gigi atau konstruksi gigi pada suatu pengkonstruksian perubahan dapat dilakukan dengan sutler (pisau pemotong).
§ Dengan modul yang sama, walaupun jumlah giginya berbeda, maka pasangan dapat dipertukarkan.
§ Arab dan tekanan profil gigi adalah sama.
     2.    Konstruksi kurva sikloida
Profil sikloida digunakan karena cara kerja sepasang roda gigi sikloida sama seperti dua lingkaran yang saling menggelinding antara yang satu dengan- pasangannya.
           Kurva sikloida adalah kurva yang dibentuk oleh sebuah titik pada sebuah lingkaran yang menggelinding pada sebuah jalur gelinding. Dari keadaan konstruksi pasangan roda gigi, maka kurva sikloida dapat berupa:
a.   Orthosikloida,  lingkaran mengge- linding pada jalur gelinding berupa garis lurus.
b.   Episikloida, lingkaran menggelinding pada jalur gelinding berupa sisi luar lingkaran.
c.   Hiposikloida, lingkaran menggelinding pada jalur gelinding berupa sisi dalam lingkaran.
Profil  sikloida bekerja berpasangan dan dengan jarak sumbu yang presisi, sehingga tidak dapat dipertukarkan dengan mudah, kecuali yang dibuat berpasangan yang sama.


Keuntungan penggunaan profil sikloida :
§ Mampu menerima beban yang lebih besar.
§ Keausan dan tekan yang terjadi lebih kecil.
§ Cocok digunakan untuk penggunaan presisi.
§ Jumlah gigi dapat dibuat lebih sedikit ( ).
Pada proses pembuatannya menggunakan roda gelinding berpasangan (generating method) yaitu :
Roda gelinding 1 (cutter) digunakan untuk membentuk profil roda gigi 2, dan sebaliknya, roda gelinding 2 sebagai pasangan roda gelinding 1, membentuk profil gigi roda 1.
3.    Profil equidistanta          Kurva dari jarak yang sama terbadap sikloida yang dibentuk oleh roda gelinding 2 terhadap jalur gelinding pasangannya.Profil ini dipakai konstruksi pasangan antara roda gigi profil dengan roda pena (pasangannya bukan berupa gigi, tapi berupa yang berjarak teratur melingkar pada suatu roda). Dan lebih umum lagi digunakan pada hubungan gigi dan rantai.Konstruksi pr
Profil gigi ini digunakan pada suatu hubungan transmisi dengan rasio yang besar misalnya ; untuk pemutar derek dan pasangan konstruksi bukan berupa dua roda gigi, tapi satu roda gigi dengan satu roda pena atau rantai.

mengambar teknik


Gambar Teknik Mesin
Halo teman-teman apa kabar,,,
Hari ini saya akan membahas tentanga gambar teknik mesin, nah adapun beberapa materi yang akan saya bahas dalam artikel kali ini, diantaranya sebagai berikut:
  1. Pendahuluan (seperti biasa)
  1. Kertas
  1. Tulisan
  1. Garis
  1. Skala
  1. Alat-alat gambar
Okey teman-teman kita mulai dari yang pertama yah,
1. Pendahuluan
Gambar teknik merupakan bahasa komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan ide/pemikiran seseorang yang diwujudkan menjadi bentuk tertentu yang dapat dipahami, dibaca dan dimengerti oleh orang lain dalam bidang keteknikan.
Gambar teknik harus bisa dimengerti dan dipahami oleh semua pelaku teknik diseluruh dunia, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan suatu rules, aturan ataupun suatu standard yang berlaku secara global atau internasional sehingga dimanapun kita menggunakan aturan itu semua orang yang dalam bidangnya dapat memahami. Standard itu disebut dengan ISO (international Organization for Standardization).

2. Kertas

2.1. Ukuran Kertas
Ukuran dasar kertas gambar berpatokan pada A0 dengan luas 1m^2.
Ukuran kertas seri ISO-A (pilihan pertamaa)
Ukuran kertas terluar yang banyak digunakan dipilih dari seri utama ISO-A, khususnya ISO 216
Format Ukuran Kertas (mm)A0                                                     841 x 1189
A1                                                      594 x 841
A2                                                      420 x 594
A3                                                      297 x 420
A4                                                       210 x 297
Ukuran Khusus yang diperpanjang I (pilihan kedua)
Format                                    Ukuran Kertas (mm)
A3 x 3                                              420 x 891
A3 x 4                                              420 x 1189
A4 x 3                                               297 x 630
A4 x 4                                               297 x 841
A4 x 5                                               297 x 1051
(jika dibuthkan ukuran kertas yang lebih panjang, maka digunakan ukuran kertas pada pilihan kedua di atas)
Ukuran Khusus yang diperpanjang II (pilihan ketiga)
Format                                   Ukuran Kertas (mm)
A0 x 2 *)                                        1189 x 1682
A0 x 3                                             1189 x 2523**)
A1 x 3                                              841 x 1783
A1 x 4                                              941 x 2378**)
A2 x 3                                              594 x 1261
A2 x 4                                              594 x 2102
A3 x 5                                              420 x 1486
A3 x 6                                              420 x 1261
A3 x 7                                              420 x 2080
A4 x 6                                              297 x 1261
A4 x 7                                              297 x 1471
A4 x 8                                               297 x 1682
A4 x 9                                               297 x 1892
*) sama dengan 2 kali A0 pada seri ISO-A,
**) ukuran ini sebaiknya jangan digunakan
Teman-teman ingat ya, gambar asli harus dibuat pada kertas dengan ukuran sekecil mungkin, sesuaikan dengan kebutuhan kita dalam menggambar.
2.2 Tata Letak Kertas
Perlengkapan utama yang harus ditampilkan pada kertas gambar yang akan dicetak adalah sebagai berikut:
  • Kepala gambar/ etiket;
  • Garis tepi untuk mebatasi daerah peenggambaran;
  • Tanda tengah (center marking);
  • Tanda orientasi (orientation marking);
  • Skala referensi metrik (metric reference graduation);
  • Sistem referensi kisi (grid reference system);
  • Tanda pemotongan (trimming marks)
Kepala gambar atau sering disebut dengan istilah Etiket harus ditempatkan dalam daerah penggambaran, nah,,, dalam etiket ada beberapa informasi yang terdapat di dalamnya, seperti: nama benda, nomor gambar, jumlah lembar, nomor order, tanggal, nama pembuat gambar dan sebagainya.
Lipatan kertas ditujukan untuk mempermudah penyimpanan/pengarsipan gambar untuk dokumentasi.
3. Tulisan (ISO 3098/I-1974)
Hal – hal penting yang harus diperhatikan pada bentuk tulisan yang dipakai pada gambar teknik adalah mudah dibaca, keseragaman, kesesuaian untuk dokumentasi dalam bentuk mikrofilm dan penggandaan photographic lainnya, dan tebal untuk huruf keci dan kapital harus sama.  Tulisan Iso digolongkan menjadi dua yaitu Iso Tegak dan Iso Miring, dimana tulisan Iso Miring memiliki kemiringan sekitar 15 derajat kearah kanan.
contoh ketentuan tulisan iso
Tinggi huruf                                         Aplikasi penggunaan
2,5 mm                                                  Toleransi
3,5 mm                                                   Penunjukan ukuran, tulisan-tulisan tanda
pengerjaan, skala dari detail, daftar bagian
5 mm                                                       Potongan, pandangan, detail, skala, nama
instansi/sekolah
7 mm                                                       Judul gambar (etiket), nomor bagian,
nomor gambar
4. Garis
Dalam gambar teknik garis adalah bagian yang sangat penting, satu tarikan garis sangat menentukan hasil gambar kerja yang akan kita buat, jadi berhati- hatilah dengan garis jika teman-teman akan membuat gambar kerja.
contoh aplikasi dari garis (ISO 128-1982) pada gambar kerja
Garis Tebal (0,5 mm 0,7 mm) digunakan untuk garis benda yang terlihat lansung, garis tepi.
Garis Tipis ( 0,25 mm 0,35 mm) digunakan untuk garis bayangan pada tekukan radius, garis penunjukan ukuran, garis proyeksi, garis penunjuk objek, garis arsir, garis senter pendek,
Garis Tipis Bebas (0,25 mm 0,35 mm) digunakan untuk batas bagian pandangan benda atau irisan yang tidak tepat pada garis sumbu.
Garis Tipis dengan Zig-Zag (0,25 mm 0,35 mm) garis pembatas tampilan bagian benda kerja yang panjang)
Garis Putus Tebal (o,5 mm 0,7 mm) digunakan untuk garis benda yang terhalang benda lain di depannya, garis tepi terhalang.
Garis Putus Tipis (0,25 mm 0,35 mm) digunakan untuk garis benda terhalang, garis tepi terhalang
Garis Strip Titik Tipis (0,25 mm 0,35 mm) digunakan untuk garis senter, garis tengah benda simetris, garis yang menunjukkan benda kerja yang dapat bergerak
Garis Strip Titik, Tebal pada Ujung dan Belokan (0,5/0,25 mm 0,7/0,35 mm) digunakan untuk garis pemotongan benda
Garis Strip Titik Tebal (0,5/0,25 mm 0,7/0,35 mm) digunakan untuk garis permukaan yang akan mendapatkan pengerjaan tambahan.
Garis Strip Titik Ganda (0,25 mm 0,35 mm) digunakan untuk garis benda yang berdekatan, bagian yang dapat bergerak, garis titik berat, garis benda yang ada di depan penampang potong.
5. Skala
Skala (ISO 5455-1979) menetapkan skala dan petunjuk penggunaan pada seluruh gambar teknik dalam bidang -bidang keteknikan. Skala merupaka rasio dimensi liner dari elemen suatu objek yang ditunjukkan dalam suatu gambar terhadap dimensi linier sebenarnya pada elemen suatu gambar.
Ukuran sebernarnya    : skala dengan dengan rasio 1 : 1
Skala diperbesar            : skala yang rasionya lebih besar dari 1 : 1
Skala diperkecil              : skala yang  rasionya lebih kecil dari 1 : 1
Besaran skala
Besaran skala yang direkomendasikan untuk digunakan pada gambar teknik ditentukan pada kategori di bawah ini.
Kategori                                            skala yang direkomendasikan
Skala perbesaran                          50 : 1, 20 : 1, 10 : 1, 5 : 1, 2 : 1
Skala pengecilan                           1 : 2                 1 : 5              1 : 10
1 : 20              1 : 50           1 : 100
1 : 200           1 : 500        1 : 1000
Penunjukan skala
Ketentuan penunjukan skala pada gambar adalah sebagai berikut:
1. Tanda penggunaan skala terdiri dari kata “SKALA”
  • Skala 1 : 1 untuk ukuran sebenarnya
  • Skala x : 1 untuk ukuran pembesaran
  • Skala 1 : x untuk ukuran pengecilan
2. Skala yang digunakan dicantumkan pada etiket
3. Jika penting untuk menggunakan lebih dari satu buah skala dalam satu gambar, hanya skala utama saja yang ditunjukkan pada etiket.
6. Alat – alat gambar
Dalam menggambar tentu saja kita membutuhkan perlatan yang nantinya kita pakai, nah adapun contoh alat – alat gambar yang sering digunakan dalam membuat gambar teknik diantaranya:
  • Pensil kayu
  • Pensil mekanik
  • Jangka
  • Penggaris
  • Meja Gambar
  • dst.
Nah teman2 untuk kali ini sampai disini dulu yah, saya sangat mengharapkan komentar teman2 jika membaca artikel gambar ini untuk perubahan isi, format artikel berikutnya.
  1. Tulisan
  1. Garis
  1. Skala
  1. Alat-alat gambar

teknik mengambar



Gambar Teknik Mesin
Halo teman-teman apa kabar,,,
Hari ini saya akan membahas tentanga gambar teknik mesin, nah adapun beberapa materi yang akan saya bahas dalam artikel kali ini, diantaranya sebagai berikut:
  1. Pendahuluan (seperti biasa)
  1. Kertas
  1. Tulisan
  1. Garis
  1. Skala
  1. Alat-alat gambar
Okey teman-teman kita mulai dari yang pertama yah,
1. Pendahuluan
Gambar teknik merupakan bahasa komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan ide/pemikiran seseorang yang diwujudkan menjadi bentuk tertentu yang dapat dipahami, dibaca dan dimengerti oleh orang lain dalam bidang keteknikan.
Gambar teknik harus bisa dimengerti dan dipahami oleh semua pelaku teknik diseluruh dunia, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan suatu rules, aturan ataupun suatu standard yang berlaku secara global atau internasional sehingga dimanapun kita menggunakan aturan itu semua orang yang dalam bidangnya dapat memahami. Standard itu disebut dengan ISO (international Organization for Standardization).

2. Kertas

2.1. Ukuran Kertas
Ukuran dasar kertas gambar berpatokan pada A0 dengan luas 1m^2.
Ukuran kertas seri ISO-A (pilihan pertamaa)
Ukuran kertas terluar yang banyak digunakan dipilih dari seri utama ISO-A, khususnya ISO 216
Format Ukuran Kertas (mm)A0                                                     841 x 1189
A1                                                      594 x 841
A2                                                      420 x 594
A3                                                      297 x 420
A4                                                       210 x 297
Ukuran Khusus yang diperpanjang I (pilihan kedua)
Format                                    Ukuran Kertas (mm)
A3 x 3                                              420 x 891
A3 x 4                                              420 x 1189
A4 x 3                                               297 x 630
A4 x 4                                               297 x 841
A4 x 5                                               297 x 1051
(jika dibuthkan ukuran kertas yang lebih panjang, maka digunakan ukuran kertas pada pilihan kedua di atas)
Ukuran Khusus yang diperpanjang II (pilihan ketiga)
Format                                   Ukuran Kertas (mm)
A0 x 2 *)                                        1189 x 1682
A0 x 3                                             1189 x 2523**)
A1 x 3                                              841 x 1783
A1 x 4                                              941 x 2378**)
A2 x 3                                              594 x 1261
A2 x 4                                              594 x 2102
A3 x 5                                              420 x 1486
A3 x 6                                              420 x 1261
A3 x 7                                              420 x 2080
A4 x 6                                              297 x 1261
A4 x 7                                              297 x 1471
A4 x 8                                               297 x 1682
A4 x 9                                               297 x 1892
*) sama dengan 2 kali A0 pada seri ISO-A,
**) ukuran ini sebaiknya jangan digunakan
Teman-teman ingat ya, gambar asli harus dibuat pada kertas dengan ukuran sekecil mungkin, sesuaikan dengan kebutuhan kita dalam menggambar.
2.2 Tata Letak Kertas
Perlengkapan utama yang harus ditampilkan pada kertas gambar yang akan dicetak adalah sebagai berikut:
  • Kepala gambar/ etiket;
  • Garis tepi untuk mebatasi daerah peenggambaran;
  • Tanda tengah (center marking);
  • Tanda orientasi (orientation marking);
  • Skala referensi metrik (metric reference graduation);
  • Sistem referensi kisi (grid reference system);
  • Tanda pemotongan (trimming marks)
Kepala gambar atau sering disebut dengan istilah Etiket harus ditempatkan dalam daerah penggambaran, nah,,, dalam etiket ada beberapa informasi yang terdapat di dalamnya, seperti: nama benda, nomor gambar, jumlah lembar, nomor order, tanggal, nama pembuat gambar dan sebagainya.
Lipatan kertas ditujukan untuk mempermudah penyimpanan/pengarsipan gambar untuk dokumentasi.
3. Tulisan (ISO 3098/I-1974)
Hal – hal penting yang harus diperhatikan pada bentuk tulisan yang dipakai pada gambar teknik adalah mudah dibaca, keseragaman, kesesuaian untuk dokumentasi dalam bentuk mikrofilm dan penggandaan photographic lainnya, dan tebal untuk huruf keci dan kapital harus sama.  Tulisan Iso digolongkan menjadi dua yaitu Iso Tegak dan Iso Miring, dimana tulisan Iso Miring memiliki kemiringan sekitar 15 derajat kearah kanan.
contoh ketentuan tulisan iso
Tinggi huruf                                         Aplikasi penggunaan
2,5 mm                                                  Toleransi
3,5 mm                                                   Penunjukan ukuran, tulisan-tulisan tanda
pengerjaan, skala dari detail, daftar bagian
5 mm                                                       Potongan, pandangan, detail, skala, nama
instansi/sekolah
7 mm                                                       Judul gambar (etiket), nomor bagian,
nomor gambar
4. Garis
Dalam gambar teknik garis adalah bagian yang sangat penting, satu tarikan garis sangat menentukan hasil gambar kerja yang akan kita buat, jadi berhati- hatilah dengan garis jika teman-teman akan membuat gambar kerja.
contoh aplikasi dari garis (ISO 128-1982) pada gambar kerja
Garis Tebal (0,5 mm 0,7 mm) digunakan untuk garis benda yang terlihat lansung, garis tepi.
Garis Tipis ( 0,25 mm 0,35 mm) digunakan untuk garis bayangan pada tekukan radius, garis penunjukan ukuran, garis proyeksi, garis penunjuk objek, garis arsir, garis senter pendek,
Garis Tipis Bebas (0,25 mm 0,35 mm) digunakan untuk batas bagian pandangan benda atau irisan yang tidak tepat pada garis sumbu.
Garis Tipis dengan Zig-Zag (0,25 mm 0,35 mm) garis pembatas tampilan bagian benda kerja yang panjang)
Garis Putus Tebal (o,5 mm 0,7 mm) digunakan untuk garis benda yang terhalang benda lain di depannya, garis tepi terhalang.
Garis Putus Tipis (0,25 mm 0,35 mm) digunakan untuk garis benda terhalang, garis tepi terhalang
Garis Strip Titik Tipis (0,25 mm 0,35 mm) digunakan untuk garis senter, garis tengah benda simetris, garis yang menunjukkan benda kerja yang dapat bergerak
Garis Strip Titik, Tebal pada Ujung dan Belokan (0,5/0,25 mm 0,7/0,35 mm) digunakan untuk garis pemotongan benda
Garis Strip Titik Tebal (0,5/0,25 mm 0,7/0,35 mm) digunakan untuk garis permukaan yang akan mendapatkan pengerjaan tambahan.
Garis Strip Titik Ganda (0,25 mm 0,35 mm) digunakan untuk garis benda yang berdekatan, bagian yang dapat bergerak, garis titik berat, garis benda yang ada di depan penampang potong.
5. Skala
Skala (ISO 5455-1979) menetapkan skala dan petunjuk penggunaan pada seluruh gambar teknik dalam bidang -bidang keteknikan. Skala merupaka rasio dimensi liner dari elemen suatu objek yang ditunjukkan dalam suatu gambar terhadap dimensi linier sebenarnya pada elemen suatu gambar.
Ukuran sebernarnya    : skala dengan dengan rasio 1 : 1
Skala diperbesar            : skala yang rasionya lebih besar dari 1 : 1
Skala diperkecil              : skala yang  rasionya lebih kecil dari 1 : 1
Besaran skala
Besaran skala yang direkomendasikan untuk digunakan pada gambar teknik ditentukan pada kategori di bawah ini.
Kategori                                            skala yang direkomendasikan
Skala perbesaran                          50 : 1, 20 : 1, 10 : 1, 5 : 1, 2 : 1
Skala pengecilan                           1 : 2                 1 : 5              1 : 10
1 : 20              1 : 50           1 : 100
1 : 200           1 : 500        1 : 1000
Penunjukan skala
Ketentuan penunjukan skala pada gambar adalah sebagai berikut:
1. Tanda penggunaan skala terdiri dari kata “SKALA”
  • Skala 1 : 1 untuk ukuran sebenarnya
  • Skala x : 1 untuk ukuran pembesaran
  • Skala 1 : x untuk ukuran pengecilan
2. Skala yang digunakan dicantumkan pada etiket
3. Jika penting untuk menggunakan lebih dari satu buah skala dalam satu gambar, hanya skala utama saja yang ditunjukkan pada etiket.
6. Alat – alat gambar
Dalam menggambar tentu saja kita membutuhkan perlatan yang nantinya kita pakai, nah adapun contoh alat – alat gambar yang sering digunakan dalam membuat gambar teknik diantaranya:
  • Pensil kayu
  • Pensil mekanik
  • Jangka
  • Penggaris
  • Meja Gambar
  • dst.
Nah teman2 untuk kali ini sampai disini dulu yah, saya sangat mengharapkan komentar teman2 jika membaca artikel gambar ini untuk perubahan isi, format artikel berikutnya.
  1. Tulisan
  1. Garis
  1. Skala
  1. Alat-alat gambar